01 July, 2014

Is it wrong to miss you?

 When I miss you, I re-read our old conversation.. and smile like an idiot :')



Sakit ya. Ketika udah menunggu, benar benar menunggu, sampai rela bersiap dari jauh jauh dari.. pada akhirnya.. ya seperti biasa. Cukup di simpan dalam angan, dirasakan dari kejauhan. Iya.
Sakit ya. Ketika udah merasa bersalah dan mencoba menjelaskan. Malah diabaikan. Tidak dianggap. Cukup dirasakan sendiri, di pendam dalam hati. Iya.
Salah ku ini dimana? Karena aku sayang sama kamu? Apa ada yang salah dari perasaan? Bahkan aku enggak pernah menyalahkan perasaanmu yang enggak bisa bales perasaanku. Jadi.. dimana letak kesalahan perasaanku?
Bukankah jatuh cinta itu anugrah? Terlepas dari dibalas atau tidaknya, tahu atau tidaknya.
Dulu.. dulu sekali.. aku pernah berjanji untuk tidak memberitahumu tentang rasa ini. Tapi apa boleh buat, kamu sudah mengetahuinya tanpa perlu ku katakan..
Dulu.. dulu sekali.. kamu pernah bilang padaku untuk selalu menjadi perempuan yang CERIA. Abaikan saja apa yang orang katakan.
Iya. Itu memang dulu. Tapi, aku masih selalu mengingatnya. Bahkan.. aku menuliskannya dan menempelnya di mading kamarku. Aku menulis semua kisah tentangmu dalam bentuk sebuah novel. Hanya tentangmu. Bukan KITA. Karena aku sadar.. aku terlalu berani untuk menyebut aku dan kamu sebagai KITA.
Sudahlah.
Selamat petang! Selamat berbuka puasa :) Semoga kau selalu diberkahi kebahagiaan disana.


No comments:

Post a Comment